Kediri, mustikatimes.com- Kepolisian Resor (Polres) Kediri mengamankan 29 orang yang mengaku sebagai suporter fanatik Persik Kediri dalam penyekatan usai laga panas antara Persik Kediri dan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (11/5).
Kericuhan pecah di wilayah perbatasan Kediri–Malang, tepatnya di Desa Kacangan, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, saat aparat melakukan penyekatan terhadap rombongan yang diduga suporter. Petugas menerima informasi adanya sekitar 150 orang yang bergerak menuju perbatasan selepas pertandingan.
“Kami melaksanakan giat penyekatan suporter Persik. Petugas mendapat informasi bahwa terdapat rombongan suporter Persik Kediri sekitar 150 orang yang menuju ke perbatasan Kediri–Malang (Kandangan–Kasembon),” kata Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto dalam keterangannya di Kediri pada Senin, 12 Mei 2025 22:00 WIB.

Bentrokan terjadi usai laga Arema FC vs Persik Kediri yang diwarnai pelemparan batu bus hingga menyebabkan pelatih lawan terluka.(x.com)
Mereka melemparkan batu, botol kaca, kayu, hingga menyalakan dan menembakkan petasan ke arah polisi. Kondisi itu memaksa aparat Sat Samapta mengambil tindakan tegas.
“Kemudian anggota Sat Samapta Polres Kediri menembakkan gas air mata ke arah rombongan suporter Persik Kediri yang berusaha melawan petugas pada saat dilakukan penyekatan, guna untuk membubarkan rombongan suporter,” ujar AKBP Bimo.
Dari lokasi, polisi mengamankan 29 orang serta menyita berbagai barang bukti, termasuk pecahan batu, kertas bekas petasan, satu bilah kayu, 24 unit sepeda motor, dan 25 unit telepon seluler.Baca juga: Perdana pasca-renovasi, Ribuan personel kawal laga Arema-Persik di Stadion Kanjuruhan
Setelah dilakukan interogasi, fakta mengejutkan terungkap. Mayoritas dari mereka ternyata bukan suporter resmi, melainkan hanya ikut-ikutan dan dalam kondisi terpengaruh minuman beralkohol.
“Mereka hanya ikut-ikutan temannya dan diketahui hampir semuanya kondisi habis minuman-minuman alkohol,” ungkap Kapolres.
Beberapa dari yang diamankan bahkan masih berstatus pelajar. Mereka kini tengah menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Kediri. Beberapa di antaranya adalah BI (20), warga Desa Jambu; DE (23), mahasiswa asal Plemahan; AD (17), pelajar asal Plosoklaten; FA (21), warga Mojoroto; GA (24), warga Puncu; MO (22), warga Gadungan Timur; dan RA (15), pelajar asal Kandangan.