mustikatimes.com- Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) memperkuat jejaring global melalui program pertukaran mahasiswa asal Uzbekistan.
Kepala Biro Kerja Sama dan Urusan Internasional (BKUI) Universitas Muhammadiyah Surakarta, Andy Dwi Bayu Bawono di Solo, Jawa Tengah, Selasa mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari summer course atau kelas musim panas.
Nantinya, program tersebut akan mengedepankan pendekatan akademis dan budaya. “Mereka kami arahkan untuk bisa belajar dan saling berdiskusi dengan teman-teman dari program studi di UMS,” katanya.
Pada program kali ini, dikatakannya, mahasiswa Uzbekistan dapat membagikan pengalaman belajar dan budaya di negara asalnya kepada mahasiswa di UMS. “Mencoba memahami kegiatan atau kultur di Uzbekistan dengan di Indonesia,” katanya.
Sementara itu, kehadiran mahasiswa inbound asal Uzbekistan tersebut merupakan kelanjutan kerja sama antara UMS dengan Bukhara University of Innovation beberapa waktu lalu. Ia mengatakan pada saat itu, salah satu poin yang digagas adalah pertukaran mahasiswa dari masing-masing universitas.
Menurut dia, program tersebut dapat membuka pintu kolaborasi dengan kampus Uzbekistan lainnya.
“Jika program inbound berhasil, UMS akan membuka peluang kerja sama lainnya, mulai dari riset, hingga pertukaran dosen. Kami juga akan mengadakan pertukaran dosen. Jadi dosen-dosen kami akan mengajar di sana (Uzbekistan) dan dosen mereka akan mengajar di UMS,” katanya.
Pada program tersebut, ada sebanyak sembilan mahasiswa asal Uzbekistan yang mengikutinya, dengan tujuh di antaranya merupakan mahasiswa Jurusan Manajemen Millat Umidi University, sedangkan dua orang peserta merupakan mahasiswa Bukhara University of Innovation, masing-masing berasal dari jurusan pendidikan Bahasa Inggris dan jurusan Informatika.
Sesuai dengan rencana, mahasiswa asal Uzbekistan tersebut akan belajar di UMS selama sepekan ke depan. Beberapa kegiatan yang akan mereka ikuti, di antaranya talkshow, expo kewirausahaan, kelas public speaking, belajar dalam kelas, hingga tur ke Kampung Batik Laweyan, Masjid Raya Sheikh Zayed, Kemuning, dan Pusat Grosir Solo.
Ia juga berharap melalui kegiatan tersebut, para mahasiswa ini bisa menjadi ambassador untuk memperkenalkan Muhammadiyah di negara asalnya. “Mereka bisa menceritakan bagaimana Muhammadiyah itu khususnya UMS,” pungkasnya.
