mustikatimes.com – Bayangkan sebuah proyek raksasa yang bisa mengubah masa depan AI. Namanya Proyek Stargate! Ini adalah ambisi besar dari OpenAI, Oracle, dan SoftBank untuk membangun pusat data AI super besar di seluruh Amerika Serikat. 20 Mei 2025.
Mereka berani gelontorkan dana sampai $500 miliar! Angka yang bikin melongo, kan? Banyak yang meragukan, tapi proyek pertama ini sudah mulai digarap serius di Abilene, Texas.
Abilene Texas: Tempat Lahirnya “Pabrik AI” Pertama Stargate
Di Abilene, Texas, sekitar 180 mil sebelah barat Dallas, truk-truk pengangkut beton dan kabel listrik sibuk lalu-lalang. Ratusan pekerja dengan rompi warna-warni bekerja siang malam.
Mereka sedang membangun enam gedung besar yang hampir identik. Inilah lokasi pertama Proyek Stargate.
Chase Lochmiller, co-founder dan CEO Crusoe (startup yang membantu mengembangkan pusat data AI ini), bilang, “Kami belum pernah membangun sesuatu sebesar ini.” Crusoe memperkirakan biaya pembangunan pusat data di Abilene mencapai sekitar $12 miliar.
Itu belum termasuk chip Nvidia Corp. senilai miliaran dolar yang akan dipasang nanti!
Siapa Saja di Balik Stargate? Koalisi Raksasa Teknologi
Tiga perusahaan utama ini punya tujuan sama tapi latar belakang berbeda:
- OpenAI: Mereka jago soal AI, tapi urusan pusat data biasanya mereka serahkan ke Microsoft Corp.
- Oracle Corp.: Juaranya database, tapi pangsa pasar cloud-nya baru 3%. Mereka butuh gebrakan.
- SoftBank Group Corp.: Dulu pernah bikin heboh dengan dana $100 miliar-nya (Vision Fund), tapi sempat kena masalah. SoftBank perlu bukti lagi.
Menariknya, perusahaan-perusahaan raksasa cloud lain seperti Amazon.com, Google, dan Microsoft justru tidak ikut sebagai investor utama.
Mereka semua belum pernah membangun infrastruktur secepat target Stargate. Rencana awal Stargate ingin membangun setidaknya 10 lokasi di AS secepatnya!
Tantangan Raksasa dan Optimisme Para Pemimpin
CEO OpenAI, Sam Altman, dan CEO SoftBank, Masayoshi Son, mengakui mereka memang berjanji banyak. Bahkan, mereka sedang “belajar sambil jalan”. Mereka menepis kritik (termasuk dari Elon Musk) yang bilang proyek ini tidak mungkin terwujud karena dananya terlalu besar.
“Kami tidak butuh $500 miliar dalam satu hari,” kata Masayoshi Son.
“Kami akan mengerjakannya selangkah demi selangkah.” tambah Masayoshi Son
Sam Altman tahu mereka butuh banyak kru konstruksi dan komputer. Tapi, pusat data juga membutuhkan banyak listrik dan air untuk mendinginkan mesin. Ini seringkali butuh peningkatan infrastruktur yang bisa bertahun-tahun.
Untuk Abilene, yang akan punya kapasitas 1,2 gigawatt (kapasitas yang sangat besar), tim membangun pembangkit listrik tenaga gas sendiri. Ini membuat proyek bisa berjalan lebih cepat. “Banyak hal yang benar-benar mengejutkan kami saat mulai menyelidiki ini. Banyak yang masuk jalur utama,” kata Altman.
Progress di Lapangan dan Target Kecepatan
Di lokasi Abilene bulan Maret, beberapa ruangan sedang dalam proses pemasangan kabel dan sangat berbahaya untuk dimasuki karena risiko sengatan listrik.
Nantinya, tabung-tabung akan memompa cairan pendingin di sekitar server yang berisi GPU Nvidia, “otak” fisik AI. Saat ini, tabung-tabung itu masih menggantung di langit-langit, di samping lorong-lorong remang-remang.
“Kami berupaya menyelesaikan pembangunan pusat data berkapasitas 100 megawatt atau lebih dengan jadwal tercepat yang pernah ada,” kata Lochmiller dari Crusoe.
“Saat ini, kecepatan sangat penting.” Tambahnya.
Asal-Usul “Stargate” dan Kaitannya dengan Skala AI
Stargate pertama kali diumumkan besar-besaran di Gedung Putih saat masa jabatan kedua Presiden Donald Trump. Altman, Son, dan Ketua Oracle Larry Ellison semua hadir di sana, memuji Trump karena membantu mewujudkan proyek ini.
Peter Hoeschele, Wakil Presiden Strategi dan Operasi Infrastruktur di OpenAI, menjelaskan, asal-usul Stargate sebenarnya berawal dari makalah penelitian tentang “hukum penskalaan”.
Makalah ini menyebutkan bahwa AI yang lebih canggih butuh lebih banyak data dan sumber daya komputasi.
OpenAI sebenarnya punya kontrak eksklusif dengan Microsoft untuk penyedia cloud. Tapi Altman merasa mereka butuh opsi lain.
Oracle sedang mencari mitra untuk lokasi Abilene dan sempat berbicara dengan Elon Musk sebelum Altman datang. (Musk sendiri akhirnya memilih Memphis untuk pusat data perusahaannya, xAI.)
Altman memilih nama Stargate karena salah satu desain pusat data awal OpenAI mirip portal berbentuk cincin yang bisa membuka lubang cacing, seperti di film fiksi ilmiah Stargate tahun 1990-an. Proyek ini benar-benar fokus pada pertengahan 2024, dan Altman sering rapat Zoom dengan Ellison dan Son.
“Bagian tersulitnya adalah mencari tahu seperti apa bentuk kesepakatannya,” kata Altman.
“Apakah itu jadi bagian dari OpenAI? Apakah jadi entitas terpisah? Kita butuh banyak eksplorasi.” Jelasnya.
Struktur Pendanaan dan Tantangan di Baliknya
Sampai sekarang, mereka belum menemukan solusi pasti. OpenAI, Oracle, dan SoftBank semua memegang saham di perusahaan mandiri bernama Stargate LLC. Mereka belum menunjuk dewan direksi atau CEO.
OpenAI bertanggung jawab atas operasi bisnis dan akan menjadi pelanggan utamanya. SoftBank menangani sisi keuangan, termasuk mencari dana tambahan. Untuk Abilene, Oracle akan menyewa pusat data dan mengisinya dengan server.
OpenAI dan SoftBank masing-masing akan menyetor $19 miliar sebagai modal awal. Oracle dan mitra ekuitas lainnya, MGX (firma investasi dari Abu Dhabi), masing-masing akan menyetor $7 miliar.
Setiap proyek akan dibiayai secara individual dengan campuran ekuitas dan utang, kata Son. Primary Digital Infrastructure Inc. membantu mengatur pembiayaan untuk Abilene, dengan pinjaman dari JPMorgan Chase & Co. dan perusahaan lain. Perusahaan energi Lancium juga mengembangkan infrastruktur listrik di lokasi.
Untuk lokasi selanjutnya, SoftBank sudah bicara dengan puluhan pemberi pinjaman dan manajer aset alternatif.
Beberapa pembicaraan sempat melambat karena kondisi pasar global yang tidak stabil. (Meski SoftBank kemudian membantah kemajuannya terhambat.)
“Itu adalah pembiayaan terstruktur yang SoftBank sudah sering lakukan. Jadi kami sangat yakin,” kata Son.
Tidak semua orang seoptimis itu. Son pernah bikin Vision Fund yang bergantung pada kontribusi besar dari Arab Saudi, dan sempat mengalami kerugian besar di kasus WeWork.
“Kadang saya terlalu bersemangat, dan saya melakukan kesalahan, seperti WeWork,” kata Son.
“Tapi, Anda belajar dari kesalahan. Itu bikin Anda lebih kuat.” Ungkapnya.
Masalah lain adalah tarif Trump. Perhitungan biaya sering berubah, tapi biaya aluminium, baja, dan pasokan konstruksi lainnya diperkirakan naik. Belum lagi GPU Nvidia yang mayoritas buatan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co.
Son tidak menyangka ada dampak signifikan dari kebijakan perdagangan. Altman justru mengatakan Trump membantu dalam hal perizinan dan persyaratan energi.
Masa Depan AI dan Abilene: Kota yang Berubah
Pertanyaan besar lainnya, apakah OpenAI akan butuh sumber daya komputasi sebanyak ini di masa depan? Beberapa model AI yang lebih efisien dari DeepSeek dan perusahaan lain muncul. Ini sedikit menantang gagasan “hukum penskalaan” yang menginspirasi Stargate.
Ketua Alibaba, Joe Tsai, bahkan menyebut kemungkinan kita berada di tengah gelembung pembangunan pusat data. Amazon dan Microsoft juga sudah menarik kembali beberapa rencana pusat data.
Namun, Altman tidak gentar. Ia masih melihat kapasitas komputasi sebagai sumber daya yang sangat berharga. “Kita butuh lebih banyak komputasi dan lebih banyak modal,” katanya.
“Kita ingin punya akses ke banyak mesin untuk membuat AI dan menjalankan AI.” Tegasnya.
Abilene dulunya didominasi bangunan tua dari era kejayaan minyak Texas di tahun 1920-an. Pekerja utamanya pangkalan Angkatan Udara dan pabrik keju.
Tapi sekarang, aktivitas di lokasi Stargate seluas 900 hektar (lebih luas dari Central Park New York) bikin kota ini ikut bergerak cepat.
Tim di balik pusat data Abilene, yang punya kode Project Ludicrous, mulai membangun pada Juni 2024. Crusoe mendatangkan pekerja dari seluruh negeri. Soalnya, kota berpenduduk 129.000 jiwa itu tidak punya tenaga kerja yang cukup besar.
Mereka perkirakan seluruh proyek ini selesai dalam dua tahun lebih sedikit, meskipun beberapa bagian pusat data akan segera beroperasi.
Dampak Lokal dan Tantangan Listrik
Kota-kota seperti Abilene biasanya jarang jadi pemenang dalam perubahan teknologi yang cenderung menciptakan banyak lapangan kerja di kota besar. Pusat data sendiri tidak butuh banyak karyawan.
Crusoe berjanji ke pejabat Abilene akan menyediakan 357 lapangan kerja penuh waktu setelah konstruksi selesai. Ini sedikit lebih banyak dari Walmart Supercenter pada umumnya.
Pemerintah Abilene berharap ini adalah awal dari sesuatu yang lebih besar. Kota dan daerah menyetujui keringanan pajak signifikan untuk kesepakatan ini. Pejabat setempat melihat banyak permintaan dari pengembang perumahan, vendor infrastruktur energi, investor, dan pemerintah kota lain setelah Stargate diumumkan.
Mereka semua ingin menarik proyek serupa. “Ini akan berdampak pada perekonomian lainnya—restoran kami, pembangun rumah kami dengan banyaknya orang baru yang datang dan mengambil pekerjaan ini,” kata Wali Kota Weldon Hurt.
Kota ini mampu mengakomodasi kebutuhan air Stargate. Kebutuhan airnya kecil dibanding server farm biasa karena ada metode pendinginan baru yang mendaur ulang cairan. Komprominya, pusat data ini butuh banyak listrik cukup untuk ratusan ribu rumah.
“Pusat data skala ini belum pernah ada sebelumnya,” kata Gordon Dolven, kepala penelitian pasar pusat data dari CBRE Group Inc.
Hal ini jadi perhatian di Abilene. Mereka masih ingat betul pemadaman listrik di Texas tahun 2021 yang menewaskan enam orang di sana. Sebagian besar kesalahan pemadaman itu karena jaringan listrik Texas tidak diatur.
Namun, fleksibilitas tanpa banyak regulasi itu justru jadi daya tarik Stargate. Crusoe membeli turbin gas dan mengawasi pembangunan pabrik gas alam di lokasi. Ini akan melengkapi listrik yang pusat data dapatkan dari utilitas lokal.
Kritik dan Masa Depan “Pabrik AI”
Bagi para kritikus Stargate, gagasan para pendukung proyek ini bisa mempertahankan kecepatan dan skala seperti ini di seluruh negeri itu seperti mimpi.
Dario Amodei, salah satu pencetus hukum penskalaan, bahkan secara terbuka meragukan keseriusan Stargate, ia menyebutnya “kacau.” Elon Musk, yang sering berbeda pendapat dengan Trump, menyebutnya “palsu.” (Altman cuma bilang: “Dia bilang segala macam hal gila.”)
CEO Salesforce Inc., Marc Benioff, dalam postingannya di X pada bulan April, mengatakan Stargate mengisyaratkan berakhirnya “bulan madu” antara OpenAI dan Microsoft.
Proyek ini memang mencerminkan perubahan dalam hubungan antara kedua perusahaan. Mereka merevisi kontrak cloud pada Januari. Ini mengizinkan OpenAI menggunakan vendor lain, seperti Oracle, selama Microsoft punya hak penolakan pertama.
Microsoft tidak berinvestasi di Stargate, tapi OpenAI mendaftarkannya sebagai “mitra teknologi”.
Jika semua berjalan lancar, Abilene bisa menjadi model untuk pengembangan Stargate berikutnya. Sehari setelah Altman pertama kali mengunjungi lokasi Abilene awal Mei, ia bersaksi di hadapan Kongres.
Ia meminta bantuan untuk mempercepat perizinan pusat data di lokasi mendatang. “Lokasi pertama sangat luar biasa. Kita butuh lebih banyak lagi,” katanya.
Crusoe sedang mengevaluasi lokasi potensial lain di Amarillo, Texas. Mereka berharap ini bisa jadi bagian dari Stargate. OpenAI juga mencari lokasi di beberapa negara bagian lain, termasuk Oregon, Pennsylvania, dan Wisconsin.
Stargate mungkin juga akan menyewa pusat data yang sudah dibangun di tempat lain. Sementara itu, OpenAI dan Oracle membawa semangat Stargate ke kancah internasional. Mereka sedang mengembangkan pusat data AI di Abu Dhabi. Ini tidak akan jadi bagian dari Stargate LLC, tapi menjadikan OpenAI sebagai pelanggan.
Jika itu belum cukup, Stargate bahkan bisa melebar ke produksi semikonduktor, kata Altman mungkin paling cepat tahun depan. “Saya menganggap Stargate sebagai pabrik AI,” katanya.
“Jika kita tidak perlu terlibat di sini,” kata Altman, “mungkin kita tidak akan melakukannya, kalau kita bisa secara ajaib menjalankan semua komputasi yang kita butuhkan di angkasa. Namun pada skala seperti ini, Anda tidak dapat melakukannya.” Pungkasnya.