Beranda » Mustika » Sejarah Perkembangan Alfabet Latin

Sejarah Perkembangan Alfabet Latin

Mustikatimes.com –  Sejarah perkembangan alfabet Latin, mulai dari akarnya hingga menjadi sistem penulisan yang banyak digunakan di dunia saat ini. Berikut adalah poin-poin penting dari video tersebut:

Awal Mula Sistem Penulisan dimulai dari Manusia purba mengekspresikan diri melalui karya seni seperti lukisan gua. Sistem penulisan pertama muncul di Mesopotamia (aksara paku) dan Mesir kuno (hieroglif). Peradaban Cina dan Maya juga mengembangkan sistem penulisan secara independen.

Evolusi dari Hieroglif Mesir: Alfabet Latin berasal dari hieroglif Mesir. Hieroglif adalah sistem logogram, di mana gambar dapat mewakili objek atau konsep terkait. Namun, karakter hieroglif juga bisa berdiri sebagai satu huruf.

Aksara Protosinaitik dan Fenisia: Sistem penulisan Mesir berkembang menjadi aksara protosinaitik di wilayah Levant. Aksara ini masih menggunakan simbol, seperti huruf ‘alep’ yang berarti kerbau dan melambangkan bunyi ‘a’.

Protosinaitik kemudian disederhanakan menjadi aksara Fenisia, yang lebih mudah digunakan karena satu bentuk mewakili satu bunyi.

Untung Taruno Wicaksono : Disdik Banten Bikin Kader IMM Tangerang Naik Pitam!

Penyebaran Aksara Fenisia: Karena wilayah tempat aksara Fenisia berkembang menjadi pusat perdagangan, aksara ini menyebar ke berbagai peradaban lain. Dari aksara Fenisia, kemudian lahir aksara Ibrani, Arab, dan Brahmi (yang menjadi cikal bakal aksara Jawa, Sunda, dan Thai).

Adaptasi oleh Yunani: Aksara Fenisia juga berkembang ke barat, ke wilayah Mediterania seperti Yunani. Meskipun Yunani telah memiliki sistem penulisan sendiri (Linear B), aksara Fenisia lebih unggul karena lebih sederhana.

Orang Yunani kemudian memodifikasi aksara Fenisia agar sesuai dengan bahasa mereka, menambahkan beberapa huruf baru seperti v, q, dan si. Sistem penulisan Yunani unik karena menggunakan sistem boustrofedon, yaitu menulis bolak-balik seperti cara kerbau membajak ladang.

Pembentukan Alfabet Latin: Aksara Yunani menyebar ke Italia dan dikembangkan oleh orang-orang Etruria menjadi alfabet Latin pertama dalam bentuk Proto-Latin. Cara penulisan Proto-Latin adalah dari kanan ke kiri.

Orang Etruria juga menyesuaikan beberapa huruf Yunani agar sesuai dengan bahasa mereka, contohnya huruf Gamma Yunani menjadi C dalam Latin. Alfabet Proto-Latin memiliki 21 huruf.

Reformasi Hunian : Solusi Rumah Terjangkau dan Layak untuk Semua!

Perkembangan Alfabet Latin Roma: Dari Proto-Latin, berkembang menjadi aksara Latin Roma yang memiliki 23 huruf. Huruf-huruf seperti F ditambahkan, dan huruf I serta V dapat berfungsi sebagai konsonan dan vokal (I menjadi J, V menjadi U atau W).

Contohnya, tulisan “IVLIVS CAESAR” dibaca “Yulius Caesar” dan “VENI VIDI VICI” dibaca “Weni Widi Wiki”.

Alfabet Latin Modern: Alfabet Latin Roma terus dikembangkan menjadi 26 huruf yang kita kenal sekarang, dengan penambahan huruf J, U, dan W untuk mempermudah pelafalan.

Munculnya Huruf Besar dan Kecil: Pada era alfabet Roma, hanya ada huruf besar.  Huruf kecil muncul kemudian karena kebutuhan untuk menulis cepat pada catatan dan kertas.

Gaya penulisan Carolingian Minuscule kemudian mengembangkan huruf kecil seperti yang kita kenal sekarang.

Pena Takdir Terukir: PWI Jabar Ukir Babak Baru di Indramayu

Penyebaran Global: Bangsa Eropa menyebarkan alfabet Latin ke berbagai belahan dunia melalui penjelajahan dan penjajahan, sehingga menjadi sistem penulisan yang dominan saat ini.

Facebook Comments Box