mustikatimes.com- Ryan Syarif Hidayatullah seorang kontributor media website Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Sebelum lebih jauh bagaimana Ryan berhasil membeli perhiasan, Ia akan memulai dengan perkenalkan.
Ryan Syarif Hidayatullah raih kemampuan Jurnalistik Bermula dari Mengikuti Organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).
Dalam artikel yang dikirim Ryan ke Redaksi mustikatimes.com. “Di keluarga saya nggak ada yg mengikuti organisasi luar. Meskipun kakak dan mbak sepupu saya lulusan Sarjana.” Tulisnya yang dikirim melalui WhatsAap, 18 mei.
Lebih lanjut, mengikuti IPNU itu tanpa dukungan, hanya sebatas diberi izin saja. “Saya aktif di organisasi itu hingga mengikuti kaderisasi kedua. Kebetulan di IPNU tingkat kecamatan itu memiliki website dan mengadakan pelatihan jurnalistik karena sebelumnya kader atau anggota itu menurun keaktifannya dalam menulis kegiatan.” Disitu awal dirinya mengenal jurnalistik.
Setelah resmi dilantik, ia terus aktif menulis, hingga dipromosikan ke website PCNU Bangkalan. Kemudian ikut pelatihan jurnalistik dengan pemateri yang merupakan Kontributor NU Online Jatim.
Pada saat itu, saya diapresiasi sebagai peserta terbaik dari beberapa peserta yg mengikuti. Setelah pelatihan itu, saya aktif mengirimkan tulisan ke Kontributor NU Online Jatim itu dan mendapatkan rekomendasi dari dia untuk mengikuti seleksi bersama calon lainnya se Jawa Timur.
Pembekalan dan penugasanya semua usai terpilih terpilih jadi kontributor bersama 4 calon lainnya. Pesertanya sekitar 20. Akhirnya di SK jadi kontributor. “Disitu juga saya mendapatkan honor 10 ribu per tulisannya.” Ungkapnya.
Sekarang sudah setahun lebih dari 200 tulisan berita yg dibuat. Honornya pun dapat membelikan ibu saya cincin dan gelang emas. “Aktif di media NU Online Jatim juga membawa dampak bagi saya yg sekarang semester 8 ditugaskan sebagai Pembantu teknis staf pimpinan bagian menulis kegiatan di websitenya kampus.” Tambahnya.
Kini sudah ada sekitar 44 tulisan yg dibuat. Tak berhenti disitu, Ryan kembali dipercaya menulis kegiatan di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bangkalan.
Dibalik keberhasilan itu, perjuanganya dipenuhi berbagai tantangan. Kadang diremehkan, sering mendapatkan kritik yang kurang enak, direndahkan. “Motivasi saya ya hanya ingin menjadi orang yang bermanfaat melalui kemampuan.” Pungkanya.