mustikatimes.com – Sebuah insiden menimpa pesawat Japan Airlines (JAL) jenis Boeing 737 yang membawa 191 penumpang dan awak pesawat dari Shanghai menuju Tokyo. Pesawat tersebut tiba-tiba menukik tajam, kehilangan ketinggian 26.000 kaki hanya dalam kurun waktu 10 menit, memicu kepanikan luar biasa di dalam kabin.
Situasi mencekam melanda seluruh penumpang. Banyak di antara mereka yang diliputi ketakutan mulai menulis surat wasiat dan mengirimkan pesan terakhir kepada orang-orang terkasih, bahkan menyertakan informasi penting seperti data asuransi, dalam bayangan ketidakpastian yang menyelimuti. Di tengah kekacauan dan tangis penumpang, seorang pramugari tetap berusaha tenang, secara berulang kali menyampaikan instruksi penting agar penumpang segera mengenakan masker oksigen.
Meskipun kepanikan tak terhindarkan dan momen-momen mencekam dirasakan setiap orang di dalamnya, pesawat tersebut menunjukkan ketangguhan luar biasa. Dengan upaya maksimal dari pilot dan kru, pesawat akhirnya berhasil mendarat dengan selamat di tujuan, Tokyo. Tidak ada laporan adanya korban jiwa maupun cedera serius akibat insiden dramatis ini.
Menurut Kementerian Transportasi Jepang, sistem alarm pesawat mendeteksi adanya kelainan pada mekanisme yang bertugas menjaga tekanan udara di dalam kabin.
Diduga terjadi dekompresi kabin, pilot pun menyatakan keadaan darurat kepada pengatur lalu lintas udara dan mengalihkan penerbangan Boeing 737-800 ke Kansai, demikian dilaporkan Kyodo News.
“Pada 30 Juni, Penerbangan JL8696 mengalami kerusakan pada sistem tekanan kabin, disertai peringatan mengenai tekanan kabin yang tidak normal,” ujar Japan Airlines dalam pernyataan resminya dikutip dari The Independent Sabtu (5-7-2025).
“Sesuai prosedur darurat, pesawat menurunkan ketinggian ke level aman. Penting untuk ditegaskan bahwa tidak terjadi dekompresi mendadak. Namun, karena ada potensi penurunan tekanan kabin, masker oksigen diturunkan sebagai langkah antisipasi. Proses penurunan ketinggian dilakukan sesuai protokol keselamatan standar untuk menjamin keselamatan penumpang dan awak pesawat.”
Penyebab pasti penurunan ketinggian yang drastis ini kini sedang dalam penyelidikan mendalam oleh otoritas penerbangan Jepang. Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya protokol keselamatan dan ketenangan kru dalam menghadapi situasi darurat yang tidak terduga.
“Sejauh ini, tidak ada laporan mengenai luka atau gangguan kesehatan pada penumpang maupun awak,” kata Japan Airlines dalam pernyataan yang sama.
Atas insiden ini, maskapai Japan Airlines dikabarkan telah memberikan kompensasi kepada para penumpang.
Komentar