Mustikatimes.com– Film drama romantis “Sore: Istri dari Masa Depan” sedang merajai bioskop Indonesia, menarik lebih dari 667 ribu penonton hanya dalam 7 hari.
Di balik pencapaian gemilang ini, ada satu elemen kunci yang sukses mengaduk-aduk emosi penonton: deretan original soundtrack (OST) pilihan. Sutradara Yandy Laurens tidak hanya piawai merangkai cerita, tetapi juga menyusun playlist yang memperkuat setiap adegan film.
Perpaduan musik karya Adhitia Sofyan, Barasuara, hingga Sheila on 7 menjadi jantung perjalanan cinta lintas waktu Jonathan (Dion Wiyoko) dan Sore (Sheila Dara Aisha).
Lagu-lagu ini bukan sekadar penghias, melainkan narator kedua yang berbicara langsung ke hati penonton. Mustikatimes.com merangkum deretan lagu yang menjadi nyawa dari film “Sore”.
Sentuhan Nostalgia dari Adhitia Sofyan
Bagi penggemar yang mengikuti kisah ini sejak versi serial web di YouTube, Yandy Laurens menghadirkan jembatan nostalgia. Ia kembali membawakan dua lagu ikonik dari Adhitia Sofyan yang lekat dengan versi orisinalnya, sukses membangkitkan memori penonton.
- Lupakan Jakarta: Tembang folk yang menenangkan ini kembali membuka film. Dirilis pada 2010, melodi dan liriknya langsung membawa penonton masuk ke dalam atmosfer cerita, persis seperti fungsinya di serial terdahulu.
- Gaze: Lagu ini juga berasal dari album Adhitia Sofyan yang sama. Penempatannya mengiringi momen pertemuan di tengah keramaian, berhasil menangkap perasaan dan tatapan penuh makna antara dua karakter utama.
Energi Baru dan Tema Utama dari Barasuara
Untuk memberikan nuansa lebih sinematik dan berbeda dari versi web, Yandy memasukkan energi baru lewat lagu-lagu dari Barasuara. Pilihan ini krusial dalam membangun skala emosi lebih besar di layar lebar.
- Pancarona: Lagu ini menjadi salah satu soundtrack baru yang menyuntikkan semangat berbeda ke dalam film. Kehadirannya membantu cerita melangkah lebih jauh dari akar serialnya.
- Terbuang Dalam Waktu: Ini adalah soundtrack utama film. Dirilis pada 2023, lagu ini mengiringi berbagai adegan krusial, membangun tensi emosional hingga mencapai puncaknya di klimaks film. Penempatan strategis menjadikan lagu ini identitas musik dari “Sore” versi layar lebar.
Penutup Manis dari Sheila on 7
Sebagai pamungkas, sebuah lagu legendaris menjadi pilihan untuk mengunci emosi penonton saat meninggalkan bioskop. Pilihan ini menyempurnakan pesan utama dari keseluruhan cerita.
- Hingga Ujung Waktu: Tembang klasik dari Sheila on 7 ini mengalun saat credit title mulai bergulir. Liriknya menggambarkan janji cinta abadi, terasa sangat selaras dengan kisah Sore dan Jonathan.Lagu ini memberikan penutup yang manis dan membekas di benak penonton.
Kombinasi lagu-lagu familiar dan pilihan baru yang segar menunjukkan kejelian Yandy Laurens dalam meramu setiap elemen film. Deretan OST ini berhasil menjadi pilar emosional yang membuat perjalanan cinta Sore dan Jonathan semakin berkesan.