Mustikatimes.com – Pembalap Ducati Lenovo Marc Marquez mengakui bahwa gelaran MotoGP Prancis yang berlangsung di sirkuit Le Mans pada Minggu, 11 Mei 2025 malam WIB, sangat menguras mentalnya.
Balapan yang diwarnai dengan perubahan cuaca ekstrem dan hukuman double long lap penalty menjadi tantangan berat bagi para pebalap.
Sejak sesi warm-up, tensi balapan sudah terasa berbeda. Hujan yang mengguyur sirkuit memaksa para pembalap dan tim untuk bersiap dengan strategi pergantian motor kedua.
Kondisi lintasan yang basah saat start menambah ketidakpastian dan menuntut kewaspadaan ekstra dari para rider.
Drama mencapai puncaknya di lap-lap awal balapan. Aturan baru terkait warm-up dari pit lane setelah mengganti motor berbuah hukuman double long lap penalty bagi sejumlah pembalap, termasuk Marc Marquez.
Rider asal Spanyol tersebut sangat kehilangan waktu berharga dan berjuang keras untuk kembali ke barisan depan.
Setelah pengalamannya terjatuh di seri sebelumnya di Jerez, Marquez menunjukkan pendekatan yang lebih hati-hati namun tetap agresif. Ia mengakui bahwa fokus utama sepanjang balapan di Le Mans adalah untuk tidak melakukan kesalahan dan mengamankan poin maksimal.
Tekanan untuk tampil tanpa cela dalam kondisi balapan yang rumit tentu menambah beban mental bagi pebalap berjuluk “The Baby Alien” ini.
Pada akhirnya, Marquez pun harus puas finis kedua dalam balapan tersebut. Sementara itu, kemenangan jatuh ke tangan pembalap LCR Honda, Johann Zarco.
“Leganya luar biasa. Saya tidak jatuh. Itu adalah perjuangan utama saya, mencoba tetap di atas motor,” kata Marquez seperti dikutip dari Motosan, Rabu (14/5/2025).
“Biasanya saya jatuh saat sedang terlalu santai. Saat saya mengerahkan intensitas yang tepat, saat mengandalkan insting dan berkendara di batas, saya menggunakan rem dengan benar,” tambahnya.
Balapan MotoGP Prancis di Le Mans menjadi bukti betapa pentingnya kekuatan mental seorang pebalap. Dalam kondisi yang serba tidak pasti dan penuh tekanan, kemampuan untuk tetap fokus, mengambil keputusan yang tepat, dan mengatasi tantangan menjadi kunci untuk meraih hasil maksimal.
Marc Marquez, meskipun mengakui beratnya tekanan mental, berhasil membuktikan kelasnya sebagai salah satu pembalap terbaik di dunia.
Hasik ini membuat Marc Marquez memimpin klasemen sementara dengan koleksi 171 poin. Dia unggul 22 poin dari sang adik, Alex Marquez yang membela Ducati Gresini Racing.