Tangerang, mustikatimes.com– Kejadian pelecehan anak di minimarket Jatiuwung, Kota Tangerang, memicu kemarahan banyak pihak, termasuk Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Tangerang. (17/6/25).
Buat mereka, kasus ini bukan cuma soal kriminalitas. Justru, ini jadi “tamparan keras buat nurani kita bersama.
“Kalau predator bisa santai beraksi di tempat umum yang harusnya aman, artinya Kota Tangerang saat ini sedang tidak sehat” kata ketua IMM Kota Tangerang.
Bangun Infrastruktur, Tapi Lupa Lindungi Anak?
Aufa Fadhlurrohman, Ketua Umum PC IMM Kota Tangerang, ikut prihatin sekaligus miris melihat kasus pelecehan anak ini, ia berpendapat.
“Kita ini sibuk pamer-pamer infrastruktur, tapi malah lupa ngelindungin yang paling lemah,” tegas Aufa.
“Apa gunanya semua pembangunan kalau anak-anak kita bisa dilecehkan di tempat umum tanpa pelakunya takut? Jadi, kalau predator udah berani berkeliaran, ya jelas kota ini lagi sakit parah.” Lanjutnya.
Pernyataan Aufa ini seolah mengugah pemerintah setempat. Pasalnya, kota ini fokus ke fisik, tapi abai sama keamanan sosial, apalagi buat anak-anak yang jadi korban kekerasan.
Tiga Jurus Tegas IMM Kota Tangerang Lawan Kekerasan Anak
IMM Kota Tangerang jelas nggak mau diam aja. Makanya, mereka langsung ambil sikap tegas dengan tiga tuntutan:
- Hukum Jangan Loyo: IMM minta hukum harus ditegakkan sekeras-kerasnya buat kasus kekerasan anak. Nggak ada kompromi, apalagi damai-damaian yang bisa nutupin keadilan buat korban. Oleh karena itu, negara wajib hadir dan pastikan pelakunya dihukum setimpal.
- Pengelola Tempat Umum Wajib Jaga Keamanan: Kasus di minimarket Jatiuwung jadi pengingat keras buat pengelola minimarket dan tempat umum lainnya agar ketatin lagi keamanannya. CCTV dan petugas jangan cuma pajangan. Intinya, mereka yang buka usaha, ya wajib jaga orang-orang di dalamnya.
- Stop Budaya Diam: IMM ngajak masyarakat buat berani bersuara melawan kekerasan. Diam itu sama aja ngasih dukungan ke pelaku. Sehingga, kita harus ubah, lawan kekerasan dengan berani speak up!
IMM Kota Tangerang Nggak Akan Mundur Ngawal Kasus Ini
IMM Kota Tangerang berkomitmen penuh buat ngawal terus kasus pelecehan seksual di Jatiuwung ini.
“Kami berdiri sama korban bukan cuma buat sesaat. Namun begitu, ini udah jadi tanggung jawab moral dan sosial kami,” kata Aufa.
Selaain itu, dirinya juga menunjukan tekad kuat IMM buat jadi suara korban, dan berjuang agar Kota Tangerang jadi tempat yang aman buat anak-anak.
“Kalau hari ini kita diam, besok bisa-bisa korban makin banyak. Maka dari itu, IMM nggak mau nyaman-nyaman di tengah ketidakadilan. Kami bakal terus bicara, bahkan ketika yang lain milih diam.” Pungkasnya.
Komentar