Beranda » Mustika » Manajemen Arema Tanggapi Aksi Pelemparan Bus Persik Kediri,: Kenapa Tidak Dilampiaskan ke Kami?

Manajemen Arema Tanggapi Aksi Pelemparan Bus Persik Kediri,: Kenapa Tidak Dilampiaskan ke Kami?

mustikatimes.com – Habis sudah kesabaran manajemen Arema FC. Mereka muntap dengan insiden pelemparan bus Persik Kediri oleh oknum suporter pada Minggu (11/5) petang.General Manager Arema FC Yusrinal Fitriandi sampai tidak habis pikir.

Harusnya, laga itu jadi momen spesial bagi klub dan suporter.

Sebab, Singo Edan comeback ke Stadion Kanjuruhan setelah hampir tiga tahun jadi tim musafir. Pihak manajemen sampai mengeluarkan uneg-unegnya.

“Karena tiga tahun kami berusaha mempertahankan eksistensi klub. Bersungguh-sungguh untuk kembali ke rumah sendiri. Sementara itu, banyak pihak tiada henti mencaci maki klub,” kata pria yang akrab disapa Inal itu dalam rilis resminya.

Ketika Singo Edan menjadi tim musafir, Inal menyebut bahwa banyak cobaan yang dihadapi. “Padahal kami mengalami masa sulit dengan keterbatasan dana, karena tidak ada pemasukan lantaran harus terusir,” ungkapnya.

HP ProBook 440 Andalan Bisnis Terbaru Dengan Performa Dan Keamanan Canggih

Ketika sudah berhasil kembali ke Stadion Kanjuruhan, malah ada insiden yang dianggap sangat memalukan.

“Rasanya hanya tersisa tenaga, semangat, dan niat tulus untuk mempertahankan klub ini. Padahal kami merasa sudah berdarah darah, sekuat daya dan upaya kami lakukan. Namun hasilnya seakan-akan kami tidak dihormati,” keluh Inal.

Pihak manajemen juga terus berkoordinasi dengan pihak keamanan. Inal menyebut bahwa laga kontra Persik Kediri berstatus high risk match. “Dan Arema FC sudah memenuhi semua syaratnya.

Kami prihatin kejadian pelemparan bus Persik terjadi di area zona 4 di luar area stadion, yang seharusnya menjadi konsen pihak keamanan,” bebernya.

Dia juga berharap pihak keamanan mengusut tuntas kejadian tersebut. “Karena manajemen selalu jadi bahan cercaan. Seolah-olah pelaku kami sebagai utama pelemparan bus. Makanya, polisi harus menangkap, mengungkap, dan menemukan motif pelaku pelemparan bus Persik Kediri,” tegasnya.

8 Pemain Voli Putri Dicoret Pelatnas Jelang Kejuaraan Dunia U-21

Dia pun heran kenapa pihak suporter memilih melakukan pelemparan kepada bus lawan. “Jika pelaku kecewa terkait penyelenggaraan atau karena Arema FC kalah, kenapa tidak dilimpahkan saja ke kami?” kata Inal.

Dia berharap insiden semacam ini tidak terjadi lagi.

“Semua harus berubah, manajemen sudah selalu jalankan semua arahan dan masukan. Ayo berpakta integritas, jangan semuanya salah manajemen, intropeksilah,” tegasnya.

Ditempat yang berbeda, pelatih Persik Kediri Divaldo Alves jadi salah satu korban pelemparan bus oleh oknum suporter (11/5/25).

Pelatih baru Persik Kediri Divaldo Alves memberikan arahan kepada pemain saat memimpin latihan di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (31/8/2022). ANTARA FOTO

Kepala pelatih asal Portugal itu sempat mengalami luka ringan akibat serpihan kaca.

Laptop HP 14: Pilihan Fleksibel Untuk Produktivitas Harian Dan Ramah Di Kantong

Lantas, bagaimana respon Divaldo soal insiden tersebut? Dia mengaku sempat melihat pelaku pelemparan tersebut. “Sepertinya (yang melakukan pelemparan) bukan suporter, orang luar. Mungkin anak muda yang minum (miras) atau apa. Ya memang seperti itu,” kata Divaldo.

Lemparan itu tidak mengenai Divaldo secara langsung. Baru yang dilemparkan juga tidak melukainya. Cuma serpihan kaca dari lemparan itu mengarah ke Divaldo.

Termasuk ke arah staf kepelatihan yang ada di sebelahnya.Meski sempat merasakan luka, Divaldo sama sekali tidak mangkel. Dia menganggap itu adalah risiko dari pekerjaannya. Dia bahkan tidak takut jika harus kembali menaiki bus ketika Persik menjalani laga away lagi.

Tidak ada rasa trauma.

“Semuanya baik. Tidak masalah. Saya cuma kaget saja. Tapi semua kondisi sudah bagus dan aman. Tidak ada masalah sama sekali,” jelas mantan pelatih Persita Tangerang tersebut.

Lagi pula, dia sudah sempat didatangi langsung oleh perwakilan Aremania. Termasuk juga oleh perwakilan manajemen Arema FC.

“Para suporter dari Arema langsung minta maaf kepada kami. Itu momen yang istimewa,” ungkap Divaldo.

Dia mengaku sudah tidak memikirkan insiden itu lagi. “Karena bagi saya yang penting kami bisa membawa tiga poin,” tegas Divaldo. Dalam laga kontra Singo Edan, Macan Putih memang menang tiga gol tanpa balas.

Tambahan tiga poin itu membuat mereka ada di posisi ke-12 dengan 40 poin.

Hasil tersebut sekaligus memastikan diri tidak akan terdegradasi ke Liga 2 musim depan. Sebab, Barito Putera sebagai tim teratas di zona degradasi sudah tidak akan bisa mengejar torehan poin Macan Putih.

Facebook Comments Box