mustikatimes.com -Kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia pekan ini membuahkan hasil signifikan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) senilai total US$11 miliar atau setara dengan Rp179,25 triliun.
Angka fantastis ini berasal dari 27 MoU yang ditandatangani oleh delegasi kedua negara, yang menunjukkan komitmen kuat untuk mempererat hubungan bilateral yang telah terjalin lama.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa 16 dari MoU tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Emanuel Macron dan Presiden Prabowo Subianto. Sementara 11 MoU lainnya ditandatangani pada acara Indonesia-France Business Forum 2025, yang berhasil mengumpulkan 368 delegasi dari kedua negara.
Inisiatif kerja sama ini merupakan perwujudan konkret dari harapan para pemimpin kedua negara untuk semakin mempererat hubungan diplomatik. Kolaborasi yang terjalin mencakup spektrum luas, mulai dari kerja sama antarpemerintah (G2G), antarpelaku bisnis (B2B), hingga antarkelompok masyarakat (people-to-people). Langkah ini diharapkan tidak hanya memperkuat relasi kedua negara, tetapi juga menjadi momentum penting dalam perayaan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Prancis.
Airlangga Hartarto juga menyoroti banyaknya kesamaan antara Indonesia dan Prancis, termasuk filosofi dan respons terhadap kondisi geopolitik serta geoekonomi global. Ia mendorong para delegasi yang hadir di forum bisnis tersebut untuk menghasilkan implementasi nyata dari kerja sama yang telah dibangun, sejalan dengan harapan pemimpin kedua negara.
Pemerintah Indonesia juga menyatakan kesiapannya untuk membuka lebih banyak kesempatan terkait perdagangan dan investasi antara kedua negara ke depannya.
Kunjungan Presiden Emmanuel Macron beserta delegasinya ke Jakarta berlangsung dari tanggal 27-29 Mei 2025, sebagai bagian dari lawatan luar negerinya ke kawasan Asia Tenggara yang juga mencakup Vietnam dan Singapura.
Pertemuan di Jakarta dengan Presiden Prabowo Subianto menjadi salah satu agenda utama dalam memperkuat kemitraan strategis kedua negara. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan Prancis menyepakati 21 bentuk kerja sama di berbagai bidang, mulai dari militer dan pertahanan, hingga program makan bergizi gratis yang melibatkan kerja sama antarpemerintah, antarlembaga, dan kemitraan swasta.