MustikaTimes.com – Kisah inspiratif datang dari Diyem Wiryo Rejo, seorang jemaah haji asal Gedongan, Kota Mojokerto. Di usia 65 tahun, ia akhirnya menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci setelah puluhan tahun berjuang sebagai penjual jamu keliling.
“Alhamdulillah, setelah mendaftar pada tahun 2012, akhirnya tahun ini saya bisa berangkat ke Tanah Suci. Rasanya senang dan sangat bersyukur,” ungkap Diyem, di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Rabu (14/5/2025).
Menabung dari Hasil Jualan Jamu
Perempuan kelahiran Solo ini memulai perjuangannya dengan menabung sedikit demi sedikit dari hasil berjualan jamu. Setiap kali uangnya mencapai satu juta rupiah, ia menyimpannya ke bank.
“Kalau ada rezeki, sebulan bisa kumpul sejuta. Kalau sedang sepi, bisa berbulan-bulan. Tapi saya terus kumpulkan,” tuturnya.
Setelah sekitar 10 tahun menabung, Diyem berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp25 juta untuk mendaftar haji bersama suaminya yang bekerja sebagai penjual nasi goreng.
“Sebenarnya keinginan berhaji sudah lama, tapi belum kuat. Saya disrankan teman agar tabungan itu dipakai daftar haji, dari situlah niat saya semakin kuat,” tambahnya.
Dari hasil mendorong gerobak jamu, Diyem biasanya memperoleh pendapatan harian antara Rp100 ribu hingga Rp200 ribu.
“Kalau sedang sepi, ya penting balik modal. Namanya juga jualan,” kata ibu tiga anak itu.
Diyem sudah mulai menjajakan jamu sejak usia 11 tahun, tepatnya pada tahun 1970. Saat itu ia masih menggunakan jamu gendong.
“Anak-anak seumuran saya masih main, saya sudah keliling jualan. Kalau belum ada yang beli, saya duduk dulu. Berat rasanya,” kenangnya.
Kini, setelah 55 tahun berdagang jamu, Diyem merasa sangat bersyukur bisa menjadi tamu Allah. Meski usianya tak lagi muda, semangatnya tetap menyala.
“Sampai sekarang saya masih jualan. Ini libur karena mau haji. Kalau nggak jualan, badan malah pegal. Anak-anak sudah melarang, tapi Alhamdulillah saya masih sehat dan bisa mandiri,” ujarnya.
Diyem dijadwalkan terbang ke Tanah Suci pada Kamis (15/5/2025) pukul 10.20 WIB. Ia berharap diberi kelancaran dalam menjalankan ibadah haji bersama sang suami.
“Semoga di Tanah Suci nanti kami dimudahkan segalanya,” harapnya.