Gaya Hidup
Beranda » Mustika » Industri Skincare dan Kosmetik Indonesia Tumbuh Pesat, Diproyeksikan Capai Rp157 Triliun pada 2025

Industri Skincare dan Kosmetik Indonesia Tumbuh Pesat, Diproyeksikan Capai Rp157 Triliun pada 2025

mustikatimes.com – Industri perawatan kulit (skincare) dan kosmetik di Indonesia tengah mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan.

Fenomena ini menarik perhatian masyarakat luas, termasuk kaum pria, untuk semakin mengadopsi produk-produk perawatan diri.

Lonjakan ini terlihat jelas dari banyaknya selebritas yang terjun ke bisnis kecantikan dan meningkatnya jumlah perusahaan kosmetik lokal yang bermunculan.

Kode Redeem FF 31 Juli 2025 Terbaru: Klaim Hadiah Premium Sekarang!

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan data impresif mengenai geliat sektor ini. Industri kosmetik lokal tumbuh 21,9 persen, meningkat dari 913 perusahaan pada tahun 2022 menjadi 1.010 perusahaan pada pertengahan tahun 2023. Angka ini mencerminkan dinamika positif dan potensi besar di sektor tersebut.

Pada tahun 2022, segmen perawatan diri (personal care) memimpin pasar dengan nilai US$3,18 miliar (sekitar Rp51 triliun). Diikuti oleh skincare sebesar US$2,05 miliar (sekitar Rp33,3 triliun), kosmetik US$1,61 miliar (Rp26 triliun), dan wewangian US$39 juta (Rp635,5 miliar).

Fakta menarik lainnya adalah Industri Kecil dan Menengah (IKM) menjadi tulang punggung pertumbuhan ini, mendominasi 95 persen industri kosmetik lokal dan berhasil menyerap sekitar 59.886 tenaga kerja pada tahun yang sama.

Superman Is Dead: Tiga Dekade Penuh Distorsi, Kesetiaan Abadi!

Pertumbuhan sektor ini juga didorong oleh peningkatan signifikan penjualan produk perawatan diri dan kosmetik di ranah e-commerce. Pada periode 2018-2022, nilai transaksi mencapai Rp13.287,4 triliun dengan volume transaksi 145,44 juta kali.

Data dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) semakin memperkuat tren ini, menunjukkan bahwa jumlah pelaku usaha di sektor kosmetik melonjak lebih dari 77 persen, dari 726 pada tahun 2020 menjadi 1.292 pada tahun 2024. Mayoritas, sekitar 83 persen, di antaranya adalah perusahaan mikro dan kecil.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita, menyampaikan proyeksi pasar yang sangat optimis. Pasar kosmetik nasional diperkirakan akan mencapai US$9,7 miliar atau Rp157 triliun pada tahun 2025, dengan perkiraan pertumbuhan tahunan sebesar 4,33 persen hingga tahun 2030.

BlackVue Hadirkan Varian Dashcam Terbaru di GIIAS 2025: Rekam Perjalanan Lebih Canggih

Dalam skala global, industri kosmetik secara keseluruhan diperkirakan akan mencapai US$677,2 miliar pada tahun 2025.

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri kosmetik global. Potensi ini didukung oleh populasi wanita yang sangat besar dan meningkatnya kesadaran akan perawatan diri di berbagai segmen masyarakat.

Selain itu, tren konsumsi kosmetik halal juga semakin menguat di Indonesia, menempatkan negara ini di urutan kedua sebagai negara pengguna kosmetik halal terbesar di dunia dengan nilai US$5,4 miliar pada tahun 2022. Untuk memperkuat posisi ini, pemerintah pun berupaya mewajibkan sertifikasi halal pada tahun 2026, sesuai dengan amanat UU Nomor 33 Tahun 2014 dan PP Nomor 39/2021.

Langkah strategis ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor kosmetik halal Indonesia ke negara-negara dengan permintaan tinggi, membuka peluang pasar yang lebih luas.

Artikel Terkait