Berita Ekonomi & Bisnis Mancanegara
Beranda » Mustika » Efek Domino Israel vs Iran: Pasar Global Berdarah, Investor Panik, Harga Energi Melonjak

Efek Domino Israel vs Iran: Pasar Global Berdarah, Investor Panik, Harga Energi Melonjak

Jakarta, mustikatimes.com- Duh, gawat! Pasar saham di seluruh dunia mendadak ambruk berjamaah kemarin, Jumat (13/6/2025), Gara-garanya ada serangan Israel ke Iran yang bikin heboh.

Kejadian ini langsung memicu kekhawatiran para investor soal masa depan ekonomi dan politik, plus bikin harga energi langsung melonjak tinggi!

Di Amerika Serikat, indeks Dow Jones Industrial Average terjun bebas 769,83 poin (1,79%), tutup di angka 42.197,79. Indeks S&P 500 juga ikut anjlok 1,13% jadi 5.976,97, sedangkan Nasdaq Composite melemah 1,30% dan finis di 19.406,83.

Clash of Legends Real Madrid vs Barcelona Siap Guncang GBK 27 September 2025

Jual rugi besar-besaran hari Jumat kemarin bikin ketiga indeks utama ini berakhir minus sepanjang minggu. S&P 500 turun 0,4%, Nasdaq melemah 0,6%, dan Dow anjlok 1,3% sepekan.

Saham Teknologi Oleng, Minyak dan Pertahanan Malah Jaya

Saham-saham teknologi, termasuk Nvidia, yang sebelumnya sempat jadi pahlawan pemulihan pasar, kini ikut-ikutan merosot. Investor buru-buru mengurangi risiko investasi mereka.

Tapi beda ceritanya dengan saham minyak dan pertahanan. Mereka malah kuat! Exxon naik 2%, sementara Lockheed Martin dan RTX masing-masing melonjak lebih dari 3%. Ini nunjukin kalau pasar langsung bereaksi cepat sama ketegangan geopolitik ini.

Rupiah Melemah Tajam Pasca Keputusan Kebijakan Terbaru The Fed dalam FOMC

Penurunan pasar sudah mulai terasa sejak Kamis malam. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengumumkan status darurat khusus setelah serangan Israel ke Iran.

Dua pejabat AS menegaskan mereka nggak terlibat sama sekali. Nah, hari Jumat, harga saham makin anjlok setelah Pasukan Pertahanan Israel bilang kalau Iran meluncurkan misil sebagai balasan atas serangan udara Israel.

Iran Tolak Negosiasi Nuklir, Harga Emas Ikut Naik Daun

Televisi pemerintah Iran Jumat sore lalu bilang kalau Iran nggak bakal ikut putaran keenam negosiasi nuklir sama AS yang seharusnya digelar akhir pekan ini. Ini tentu bikin kekhawatiran global makin menjadi-jadi.

Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok Rp17.000, Sentuh Rp 1,901 Juta per Gram

Harga minyak Brent dan West Texas Intermediate (WTI) langsung melesat lebih dari 7%! Bahkan, harga minyak mentah WTI sempat nyaris sentuh US$74 per barel.

Nggak cuma minyak, harga emas juga ikut naik, mendekati level tertinggi dalam dua bulan. Ini artinya, orang-orang lagi nyari “tempat aman” buat duit mereka.

“Konflik ini menambah tumpukan masalah yang udah bikin pasar pusing. Dan ini semua belum bakal selesai. Kenaikan harga minyak mentah, kalau bertahan, pasti langsung berdampak ke angka inflasi,” kata Mark Malek, Chief Investment Officer di Siebert Financial, kepada CNBC International.

Presiden AS Donald Trump, lewat unggahan di Truth Social hari Jumat pagi, mendesak Iran buat segera berunding.

“Sudah banyak kematian dan kehancuran, tapi masih ada waktu buat menghentikan pembantaian ini, dengan serangan berikutnya yang sudah direncanakan akan lebih brutal lagi. Iran harus bikin kesepakatan sebelum semuanya hancur, dan menyelamatkan apa yang dulu dikenal sebagai Kekaisaran Iran,” tulis Trump.

Sentimen Konsumen AS Membaik, Pasar Global Tetap Lesu

Di sisi lain, ada kabar baik dari survei University of Michigan yang rilis Jumat lalu. Sentimen konsumen AS ternyata membaik! Survei Konsumen universitas itu naik jadi 60,5 di bulan Juni, jauh di atas perkiraan Dow Jones di angka 54, dan naik 15,9% dibanding bulan sebelumnya.

“Pasar sih kebanyakan mengabaikan risiko geopolitik setahun terakhir, tapi perkembangan ini jadi alarm kalau risikonya lebih nyata dan mendesak dari yang banyak orang kira,” kata Saul Kavonic, kepala riset energi di MST Marquee, kepada CNBC lewat email.

Ia juga nambahin, “Bisa jadi serangan ini memang dihitung buat nambah tekanan ke negosiasi AS-Iran, dan situasinya nanti mereda.” Tambahnya.

Bursa Eropa dan Asia Rontok Ikut Terdampak, IHSG Indonesia Juga Turun!

Pasar Asia-Pasifik ikut melemah pada Jumat setelah Israel melancarkan serangan militer terhadap Iran yang menargetkan program nuklirnya, yang langsung dibalas oleh Iran.

Indeks acuan Jepang Nikkei 225 sempat memangkas pelemahan, tapi akhirnya tutup hari turun 0,89% di 37.834,25, sementara Topix melemah 0,95% jadi 2.756,47.

Kospi Korea Selatan turun 0,87% dan tutup di 2.894,62, sedangkan Kosdaq yang lebih kecil merosot 2,61% ke 768,86.

S&P/ASX 200 Australia juga mengakhiri perdagangan dengan penurunan 0,21% di level 8.547,40. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,59% jadi 23.892,56, sementara CSI 300 Tiongkok daratan tutup hari melemah 0,72% di 3.864,18.

Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ikutan lesu, tutup turun 38,305 poin (0,53%) ke posisi 7.166,065. Nifty 50 India turun 0,64%, sedangkan BSE Sensex melemah 0,79%.

Pasar Eropa juga kena imbasnya. Indeks CAC 40 Prancis ambruk 1,07%. FTSE 100 Inggris, yang awalnya sempat menguat, akhirnya melemah 0,39%.

Indeks Stoxx Europe 600 anjlok 0,89%, dan DAX Jerman melemah 1,07%. Saham sektor otomotif Eropa paling parah, turun sekitar 2,2%. Ini terjadi karena asosiasi industri otomotif memperingatkan makin besarnya ancaman terhadap produksi akibat kelangkaan logam langka (rare earth).

Saham Stellantis (pemilik Jeep, Fiat, dll.) turun 3,3%. Produsen mobil mewah Italia Ferrari, Porsche dari Jerman, dan pemasok suku cadang mobil asal Prancis Valeo semuanya turun lebih dari 2%.

Artikel Terkait