Beranda » Mustika » Dogma – Dogma Agama yang Menyesatkan

Dogma – Dogma Agama yang Menyesatkan

Mustikatimes.com –  Pandangan keliru mengenai ungkapan “harta tidak dibawa mati” dan bagaimana pandangan ini dalam agama telah disalahgunakan untuk menekan orang miskin agar tetap pasrah pada keadaan mereka.

Berikut adalah poin-poin utamanya:

“Harta tidak dibawa mati” sebagai alat kontrol :

    • Awalnya, kalimat ini mungkin dimaksudkan sebagai pengingat agar tidak rakus, namun kini telah berubah menjadi alat untuk mengontrol dan meracuni mental masyarakat, terutama yang kurang mampu.
    • Orang-orang disuruh diam, patuh, dan puas dengan keadaan mereka saat ini, dengan dalih bahwa dunia hanya sementara.
    • Hal ini menciptakan sistem yang membuat banyak orang takut memikirkan uang, merasa berdosa jika memiliki cita-cita tinggi, dan dicap duniawi jika bekerja keras untuk menjadi kaya.

Realitas kebutuhan akan uang :

    • Dalam kenyataannya, segala sesuatu di dunia ini membutuhkan uang, mulai dari kebutuhan dasar hingga kegiatan keagamaan seperti umrah atau donasi .
    • Pola pikir yang menganggap uang itu duniawi terus disuapkan, menyebabkan banyak orang enggan berkembang, mencari ilmu, atau mengubah nasib karena takut dosa atau dianggap tidak bersyukur.

Kemiskinan yang dipuja-puja :

Feodalisme dalam Balutan Sopan Santun di Dunia Pendidikan

    • Video ini menyoroti fenomena di mana kemiskinan dipuja-puja sebagai simbol kesucian atau kedekatan dengan Tuhan, sementara kekayaan dianggap menjauhkan dari surga .
    • Ini disebut sebagai sabotase mental massal yang diwariskan turun-temurun, dibungkus dengan petuah bijak yang sebenarnya menutupi borok sistem .

Dampak pada pendidikan dan pola pikir :

    • Sejak kecil, orang diajarkan untuk rendah hati dan tidak mengejar dunia, namun tidak pernah diajarkan cara hidup layak atau keluar dari kemiskinan.
    • Ungkapan “harta tidak dibawa mati” dianggap sebagai mantra malas yang mematikan semangat hidup, membuat orang takut maju dan tidak memikirkan masa depan.

Seruan untuk perubahan pola pikir :

    • Video ini mengajak penonton untuk berhenti menelan mentah-mentah narasi palsu dan menyadari bahwa mereka berhak untuk maju, sukses, dan menjadi kaya tanpa menjadi jahat.
    • Kekayaan bukanlah dosa, melainkan alat untuk hidup layak, membantu orang lain, dan menciptakan perubahan.
    • Penting untuk mengubah pola pikir, berhenti bangga menjadi miskin, dan menyadari bahwa kemiskinan itu menyakitkan dan bukan kemuliaan.

Secara keseluruhan, Pembahasan ini mengkritik sistem dan pola pikir yang melanggengkan kemiskinan dengan menggunakan dalih agama atau moral, dan menyerukan agar masyarakat sadar dan berani mengejar kehidupan yang lebih baik.

Facebook Comments Box

Artikel Terkait

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Peringkat

Terbaru