Jakarta, mustikatimes.com – Siapa sangka, di balik gurihnya ayam goreng KFC, ada peran besar Anthoni Salim, bos Indofood.
Perusahaannya, PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET), baru saja menyuntikkan modal sebesar Rp40 miliar ke PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), yang kita kenal sebagai pengelola gerai KFC.
Kenapa Disuntik Dana Lagi?
Jadi, uang tunai ini bukan sekadar bantuan biasa. DNET melakukan setoran modal ini lewat skema “Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu” atau gampangnya disebut PMTHMETD (sering juga kita kenal sebagai private placement). Setoran ini terjadi pada 28 Mei 2025.
“Kami sudah setor modal sebesar Rp40.000.000.050 ke FAST, anak usaha kami, dalam rangka PMTHMED,” jelas Kiki Yanto Gunawan, Corporate Secretary DNET, dalam keterangan resminya, Selasa (3/6/2025).
Lewat skema ini, FAST mengeluarkan 533.333.334 saham baru dengan harga Rp150 per lembar. Nah, dari jumlah itu, DNET mengambil bagian sebanyak 266.666.667 lembar saham.
Saham DNET di KFC Makin Gede!
Dengan tambahan saham ini, kepemilikan DNET di FAST jadi lebih besar, lho! Tadinya 35,84%, sekarang melonjak jadi 37,51%. Artinya, DNET kini punya kendali lebih besar di KFC.
Kiki Yanto Gunawan juga memastikan, suntikan modal ini tidak akan mengganggu operasional, urusan hukum, maupun kondisi keuangan DNET. Semuanya aman terkendali.
Buat Apa Dana Tambahan Ini?
Sebelumnya, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) memang berencana meminta suntikan modal total Rp80 miliar dari dua pemegang saham utamanya: PT Gelael Pratama dan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (yang memang bagian dari Salim Group). Rencana ini juga melalui skema private placement.
Mereka bahkan sudah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 16 Mei 2025 untuk menyetujui langkah ini. Jika semua berjalan lancar, penerbitan saham baru paling lambat akan dilakukan pada 20 Juni 2025.
Seluruh dana segar ini akan FAST pakai untuk modal kerja. Rinciannya, Rp52 miliar untuk membeli persediaan dan membayar kewajiban, lalu Rp28 miliar untuk biaya operasional dan efisiensi karyawan.
Harga pelaksanaan saham baru Rp150 per saham ini mempertimbangkan harga perdagangan saham selama 25 hari terakhir, dan tentu saja, ada sedikit diskon untuk para pemegang saham yang ikut berpartisipasi dalam private placement ini.
Gimana menurutmu, Sobat? Makin mantap nih posisi Anthoni Salim di balik meja KFC!