Jakarta, mustikatimes.com– Anggota Komisi VI DPR RI, Sartono Hutomo, memuji komitmen kuat Pertamina. Proyek-proyek tersebut mencakup peningkatan produksi minyak di Blok Cepu dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulu Belu.
Perusahaan ini meningkatkan produksi energi nasional. Berbagai proyek, termasuk yang Presiden Prabowo Subianto resmikan, menunjukkan dukungan penuh pada arahan pemerintah.
Proyek-proyek tersebut mencakup peningkatan produksi minyak di Blok Cepu dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulu Belu.
Anggota Komisi VI DPR RI, Sartono Hutomo, memuji komitmen kuat Pertamina. Perusahaan ini meningkatkan produksi energi nasional. Berbagai proyek, termasuk yang Presiden Prabowo Subianto resmikan, menunjukkan dukungan penuh pada arahan pemerintah.
“Sebagai strategi BUMN, Pertamina telah menunjukkan komitmen kuat meningkatkan produksi minyak nasional. Bahkan, dalam upaya ketahanan energi nasional, Pertamina tidak hanya fokus pada energi fosil. Namun, Pertamina juga mempersiapkan energi baru terbarukan sebagai sumber energi alternatif dan menuju energi bersih,” kata Sartono, Minggu, 29 Juni 2025.
Blok Cepu: Kunci Peningkatan Produksi Minyak
Sartono menilai peningkatan produksi 30 ribu barel per hari di Blok Cepu sebagai langkah positif. Ini penting untuk menjaga ketahanan energi nasional. Blok Cepu sendiri berkontribusi sekitar 25 persen terhadap produksi minyak nasional.
Dengan tambahan tersebut, Sartono menyebut produksi harian dapat mendekati 180 ribu barel per hari. Ini menjadikan Blok Cepu salah satu blok paling produktif di Indonesia.
Menurut Sartono, peran Pertamina di Blok Cepu membuktikan fungsi negara. Ini bukan hanya fungsi bisnis. Pertamina menjaga keamanan energi melalui pengembangan teknologi dan efisiensi operasi.
Sartono menjelaskan, upaya Pertamina ini sejalan dengan visi Pemerintahan Prabowo-Gibran. Mereka ingin mewujudkan swasembada energi.
“Dengan meningkatkan produksi domestik, kita tidak hanya memperkuat ketahanan energi. Kita juga memperbaiki neraca perdagangan. Ini mengurangi tekanan APBN akibat subsidi impor BBM,” ucap Sartono.
PLTP Ulu Belu: Dorong Energi Bersih & Komitmen Global
Begitu pula PLTP Ulu Belu. Sartono menyatakan proyek ini memperkuat bauran energi nasional. Tak hanya itu, proyek ini menunjukkan keseriusan Indonesia melalui Pertamina.
Mereka mengembangkan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Ini menurunkan emisi karbon dan memenuhi komitmen global pengendalian perubahan iklim.
“Yang jelas, pengembangan EBT harus berjalan adil, efisien, dan tidak membebani masyarakat. Komisi VI DPR RI akan terus mendorong agar roadmap transisi energi dijalankan komprehensif dan sesuai amanat Undang-Undang Energi Nasional,” ujar Sartono.
Apresiasi Produksi & Dukungan Investasi Krusial
Direktur Pusat Kebijakan Energi, M Kholid Syeirazi, mengapresiasi upaya peningkatan produksi Blok Cepu. Ia berharap langkah ini mempertahankan ketahanan energi. Ini termasuk target pemerintah mencapai produksi minyak 1 juta barel per hari pada 2030.
“Ikhtiar apa pun untuk meningkatkan produksi harus kita apresiasi,” ujar Kholid.
Kholid sependapat bahwa peningkatan produksi Blok Cepu menunjukkan kinerja Pertamina. Perusahaan ini terus berusaha meningkatkan produksi minyak dalam negeri.
“Iya, nyatanya Pertamina memang jadi ujung tombak. Sekarang produksi minyaknya sudah lebih dari setengah dari kebutuhan nasional dengan jaringan PHE dan PIEP,” kata dia.
Namun demikian, Kholid menambahkan, untuk ketahanan energi apalagi swasembada energi, berbagai upaya tersebut memerlukan kebijakan pendukung iklim investasi.
“Yaitu kemudahan berbisnis, kepastian hukum dan istilah fiskal,” ujarnya.
Komentar