Pati, mustikatimes.com- Massa Aliansi Masyarakat Pati Bersatu memadati Kantor Bupati Pati, mendesak Bupati Sudewo mundur. Aksi ini terjadi karena mereka tidak puas dengan berbagai kebijakan yang ia terapkan.
Sejak pukul 08.20 WIB, para demonstran telah memenuhi area depan kantor. Mereka membawa keranda mayat dan truk tronton sebagai simbol protes.
Berbagai spanduk yang menyuarakan tuntutan pun terpampang, mulai dari “Lengserkan Bupati” hingga “Eks Karyawan yang Dipecat Tanpa Pesangon”.
Salah satu spanduk besar bahkan bertuliskan, “BUPATI PATI SUDEWO MUNDUR SECARA KESATRIA ATAU DILENGSERKAN RAKYAT SECARA PAKSA”.
Koordinator Aliansi, Husein, memimpin orasi dan meminta Bupati Sudewo agar ikhlas serta legowo melepaskan jabatannya.
“Terima kasih masyarakat Pati dengan antusiasnya,” kata Husein. “Hari ini, Bupati Sudewo harus lengser!” teriaknya dengan lantang.
Sebelumnya, Koordinator Donasi Teguh Istiyanto menjelaskan alasan di balik aksi ini. Ia menyebutkan bahwa warga sudah sangat kecewa dengan kebijakan Bupati Sudewo yang mereka anggap arogan.
Kebijakan ini mencakup lima hari sekolah, regrouping sekolah yang merugikan guru honorer, dan pemecatan karyawan honorer RSUD RAA Soewondo tanpa pesangon.
“Efek dari kebijakan Pak Sudewo, seperti lima hari sekolah dan regrouping sekolah, jelas berdampak pada nasib guru honorer. Sebab, jika dua sekolah menjadi satu, pasti ada guru yang tidak bisa mengabdi lagi,” tutur Teguh kepada detikJateng pada Selasa (12/8/2025).
