Mustikatimes.com – Kartu Nusuk menjadi identitas digital wajib bagi seluruh jemaah haji selama berada di Arab Saudi.
Fungsi utamanya adalah sebagai “paspor perhajian” untuk mengakses berbagai layanan dan lokasi penting selama ibadah haji, termasuk Masjidil Haram, Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Proses distribusi terus berjalan dengan lancar. Hingga Sabtu (24/5/2025), tercatat sebanyak 147.748 kartu Nusuk telah dibagikan kepada jemaah haji asal Indonesia.
Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam, menyampaikan bahwa data tersebut berasal langsung dari Kementerian Haji Arab Saudi. Ia menegaskan bahwa kehadiran kartu Nusuk sangat vital untuk memperlancar akses jemaah selama berada di Tanah Suci.
“Tahun ini, PPIH menjalin kerja sama dengan delapan syarikah atau penyedia layanan haji. Jika dirata-ratakan, lebih dari 92% jemaah yang sudah berada di Arab Saudi telah menerima kartu Nusuk,” jelas Nasrullah.
Delapan syarikah yang dimaksud antara lain:
- Rifadah
- Rawaf Mina
- Mashariq Dzahabiyah (Sana Mashariq)
- Rifad
- Mashariq Mutamayyizah (Rakeen Mashariq)
- Dluyuful Bait
- Rehlat wa Manafea
- MCDC
Menurut data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, jumlah jemaah haji Indonesia yang telah tiba di Tanah Suci saat ini mencapai 160.094 orang.
Untuk mempercepat distribusi, PPIH Arab Saudi telah mengambil sejumlah langkah strategis, antara lain:
1. Membentuk operation room khusus untuk akselerasi distribusi.
2. Menunjuk penanggung jawab di setiap sektor dan Daker.
3. Menyiapkan sistem pelaporan digital berbasis kloter agar distribusi lebih terpantau dan efisien.
“Setiap hari kami juga menggelar rapat evaluasi bersama Kementerian Haji Arab Saudi dan para syarikah, termasuk membahas progres distribusi kartu Nusuk,” tutup Nasrullah.
