Jakarta, mustikatimes.com– Dunia pendakian gunung sedang heboh! Polemik pemesanan lahan camping oleh pendaki open trip kini ramai menjadi perbincangan di media sosial. Isu ini memicu perdebatan sengit di kalangan pegiat alam bebas.
Tak pelak, fenomena ini menarik perhatian serius musisi sekaligus pendaki aktif, Fiersa Besari. Dikenal vokal menyuarakan etika pendakian dan kepedulian terhadap alam, Fiersa akhirnya angkat bicara.
Fiersa Besari Ungkap Alasan di Balik Praktik Pemesanan Lahan
Menurut Fiersa Besari, praktik pemesanan atau “booking” lahan camping melalui operator tur bukan hal baru dalam industri pendakian. Ia memahami betul bahwa tour operator dan porter memang harus datang lebih awal.
Tujuannya, tentu saja, mereka mempersiapkan segala kebutuhan peserta pendakian, mulai dari tenda hingga logistik lainnya, agar pendaki open trip bisa menikmati pengalaman yang nyaman.
“Ini bukan hal aneh, operator tur dan porter memang harus duluan untuk setting,” ujar Fiersa, memberi konteks pada situasi yang sedang hangat diperbincangkan ini. Dengan demikian, mereka memastikan kenyamanan para klien.
Harapan Fiersa Besari: Regulasi Adil untuk Semua Pendaki
Melihat pro dan kontra yang muncul, Fiersa Besari berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan. Ia menekankan pentingnya regulasi yang mengatur pembagian kuota secara adil antara pendaki mandiri dan mereka yang menggunakan fasilitas tour operator.
“Semoga ada regulasi dari pihak berwenang untuk membagi kuota antara mandiri dan tour operator,” harap Fiersa.
Pasalnya, ia ingin kejadian serupa, yang menyebabkan ketidaknyamanan dan potensi konflik antar pendaki, tidak terulang lagi di masa mendatang.
Lebih lanjut, Fiersa meyakini ini penting demi menjaga harmoni dan kelestarian alam gunung yang kita cintai.