Beranda » Mustika » Gantikan Ibunda yang Wafat, Levina Istiazah Jadi Jemaah Haji Termuda

Gantikan Ibunda yang Wafat, Levina Istiazah Jadi Jemaah Haji Termuda

Mustikatimes.com – Ibadah haji bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan spiritual penuh makna bagi setiap Muslim.

Bagi sebagian orang, menunaikan ibadah haji di usia muda meninggalkan kesan mendalam dan tak terlupakan.

Hal itu kini dirasakan oleh Levina Istiazah, gadis 18 tahun asal Kabupaten Tegal yang mencuri perhatian karena menjadi jemaah haji termuda dari Provinsi Jawa Tengah pada musim haji 2025.

Latihan Pestapora 2025 di Kuala Lumpur: Pemanasan Menuju Festival Utama di Jakarta!

Levina, atau yang akrab disapa Vina, berangkat ke Tanah Suci menggantikan sang ibunda yang wafat pada 2021. Kesempatan itu ia terima dengan penuh haru dan syukur.

“Saya bisa berangkat karena mamah saya, meski seharusnya beliau yang berada di posisi saya sekarang,” ujar Vina saat dilansir dari Kemenag, Senin (26/5/2025).

13 Tahun Masa Tunggu Haji

Orangtua Vina mendaftar sejak 2012 dan baru mendapatkan porsi keberangkatan pada 2025. Total waktu tunggu mencapai 13 tahun. Setelah ibunda wafat, Vina baru mendaftar sebagai pengganti dan ikut menunggu sekitar empat tahun hingga tiba waktu keberangkatan.

Kutukan Perayaan Gol Yotsakorn! Thailand Kalah dari Indonesia

“Jadi, saya juga mengalami masa tunggu sekitar 4 tahun sebelum berangkat,” kenangnya.

Meski berangkat sebagai pengganti, Vina mengaku sangat bersyukur atas takdir yang mempertemukannya dengan Baitullah di usia muda.

“Alhamdulillah saya sangat bersyukur karena telah diberi kesempatan untuk melihat Ka’bah secara langsung, menghadap kiblat yang selama ini kita tuju dalam setiap salat,” ucapnya penuh rasa syukur.

Bos Google Peringatkan Penguna Android: Sideloading Berbahaya!

Tergabung di Kloter SOC 15

Levina masuk dalam kloter 15 Embarkasi Solo (SOC 15). Ia berangkat ke Tanah Suci pada 5 Mei 2025 pukul 12.00 WIB. Sebelumnya, ia bersama ayahnya sempat menunggu selama 24 jam di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, sebelum diberangkatkan.

Saat ini, Levina tercatat sebagai mahasantri semester dua di Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab (STIBA) Pesantren Ar-Rayah, Sukabumi, Jawa Barat. Untuk mengikuti seluruh rangkaian manasik, ia mengambil cuti kuliah selama satu semester.

“Saat ini saya tercatat sebagai mahasantri takhassus di STIBA Ar-Rayah, kampus berbasis pesantren di Sukabumi Jawa Barat. Tapi karena mau haji ya cuti dulu,” jelas dara kelahiran 2006 ini.

Hafal 15 Juz, Aktif dan Penuh Semangat

Sebelum kuliah, Vina menempuh pendidikan di Pesantren Daarul Atqiyaa, Kertayasa, Kramat, Kabupaten Tegal. Di pondok tahfidz tersebut, ia berhasil menghafal 15 juz Al-Qur’an. Sosoknya terkenal ramah, aktif, dan senang mencoba berbagai hal baru.

“Kadang saya suka membaca sejarah Islam, kadang juga berkreasi tentang hal-hal baru seperti memasak ala-ala gitu. Netral saja hobi saya,” ujarnya sambil tersenyum.

Haji sebagai Panggilan Ilahi

Bagi Levina, haji bukanlah sekadar kewajiban agama, tetapi sebuah panggilan istimewa dari Allah. Ia memaknai perjalanan ini sebagai sarana memperbaiki diri dan memperdalam keimanan.

“Haji adalah panggilan Allah. Ini undangan khusus dari Allah untuk mendekatkan diri kepada-Nya,” katanya.

Vina menegaskan bahwa keberangkatan haji tidak hanya bergantung pada kesiapan fisik dan finansial, tetapi kehendak Allah-lah yang menentukan.

“Jika belum dipanggil Allah, sehebat apapun usaha seseorang, ia tidak akan sampai ke Baitullah. Tapi kalau Allah sudah mengundang, jalan itu pasti ada,” tegasnya.

Pesan untuk Generasi Muda

Melihat panjangnya antrean haji, Levina mengajak generasi muda untuk mendaftar haji sejak dini. Menurutnya, usia muda adalah waktu terbaik untuk menjalankan ibadah yang memerlukan kekuatan fisik dan keteguhan hati ini.

“Segeralah mendaftar haji. Sebab, antreannya bisa puluhan tahun. Ketika muda, tubuh masih kuat untuk menjalankan semua rukun dan sunnah haji secara sempurna,” sarannya.

“Ini bukan hanya ibadah fisik, tapi juga pematangan kepribadian dan spiritualitas,” tambahnya.

Viral di Media Sosial

Kisah inspiratif Levina juga mendapat perhatian luas di media sosial. Video pendek tentang dirinya yang dibagikan oleh akun TikTok dan YouTube Kemenag Jawa Tengah viral dalam waktu singkat. Dalam tiga hari, video tersebut disukai ribuan warganet dan dibagikan ratusan akun.

“Saya kaget dan nggak nyangka,” ungkap Vina mengenai keviralan video tersebut.

Artikel Terkait