Beranda » Mustika » Sekian Lama Tidak Pernah Naik Bus, kini Saya Menyesal Mencoba Naik Sleeper Bus Sinar Jaya Suite Class

Sekian Lama Tidak Pernah Naik Bus, kini Saya Menyesal Mencoba Naik Sleeper Bus Sinar Jaya Suite Class

mustikatimes.com Saya jadi agak menyesal naik sleeper bus Sinar Jaya Suite Class. Menyesal karena kenapa nggak nyobain sleeper bus dari dulu. Hehehe.

Jujur saja, saya dan bus adalah dua kombinasi yang nyaris mustahil. Saya sangat tidak menyukai bus. Bau diesel adalah alasan utamanya. Dan kemudian, alasan-alasan klise lainnya seperti potensi macet, kursi yang gak nyaman, dan jarak tempuh yang lama menjadi alasan selanjutnya.

Bahkan ketika era bus menuju ke level yang makin premium, saya malas untuk mencoba. Tapi, semua berubah di long weekend pekan kemarin.

Akhir pekan kemarin, saya mudik ke Madiun. Ketika hendak balik Jakarta, ternyata saya kehabisan tiket kereta api. Malas ribet mencari alternatif lain untuk balik ke Jakarta, saya memutuskan membeli tiket sleeper bus.

Po. Sinar Jaya Sleeper Bus Sinar Jaya Suite Class Foto : Ist/mustikatimes.com

Saat membeli tiket, saya nyaris tanpa ekspektasi. Melihat harganya “cuma” Rp395 ribu, saya pikir, ini murah juga. Apalagi kalau membandingkan tiket kereta eksekutif dari dari Madiun ke Jakarta. Singkat cerita, datanglah hari itu.

Muhammad Hadiid Al-Yasa Kecam Keras Ucapan PLH Disdikbud Banten

Kali pertama naik Sinar Jaya Suite Class

Minggu (11/5) malam, saya ke Terminal Purbaya di Madiun. Ketika bus datang, saya masih tanpa ekspektasi.

Btw, saya naik PO Sinar Jaya Suite Class yang sleeper bus. Sekilas dari luar, ya kayak bus biasa pada umumnya. Masih bau diesel, tentu saja, yang bikin saya mual. Saya dan diesel memang bukan kombinasi yang paten. Tapi ketika pertama menginjakkan kaki ke dalam bus… njir, jujur saya terpukau.

Belum-belum, saya udah disuruh copot sepatu hahaha. Kayak masuk masjid, pikir saya. Mohon maaf, maafkan kalau saya norak karena ini memang pertama kali saya naik sleeper bus dengan brand Sinar Jaya.

Akhirnya, saya melepas sepatu dan memasukkannya ke tas kresek. Saya membawa kresek berisi sepatu itu ke kursi pesanan saya. Entah kenapa ini pengalaman yang menarik untuk saya. Baru kali ini saya naik transportasi publik dan disuruh nyopot sepatu. Persis kayak masuk masjid. Keren.

Skolah Gratis, Angin Segar atau Ancaman Sekolah Swasta?

Penumpang saat menggunakan jasa transportasi Bus Sleeper Sinar Jaya di Kampung Rambutan, Jakarta, 29 Desember 2022. Foto : mustikatimes.com/Subekti.

Bus yang nyaman banget

Ketika berjalan menyusuri lorong Sinar Jaya, saya kembali terpukau. Berjejer deretan kursi berbentuk sleeper yang terlihat empuk dan nyaman. Saya sengaja pilih posisi atas, yang belakangan sedikit saya sesali karena pas kebelet kencing, turunnya mager bener ke bawah.

Tapi jujur, seat sistem di sleeper bus Sinar Jaya ini nyaman sekali. Untuk pria penyendiri nan maskulin, punya space kecil yang nyaman adalah kemewahan. Belum lagi saya juga dapat jendela yang cukup lega melihat ke luar plus bantal kecil yang cukup empuk di kepala.

Geser ke kursi Sinar Jaya, well, saya suka sekali secara umum. Reclining seat yang meski nggak sepenuhnya rebahan, tapi cukup nyaman buat direbahkan ke belakang dan bikin badan rileks.

Sekilas memang agak terlihat sempit, tapi bisa saya toleransi karena barang bawaan saya nggak banyak. Plus ada semacam mini tablet di masing-masing kursi yang bikin saya bisa nonton YouTube. Meski dengan kuota internet pribadi. Mungkin kalau kawan-kawan ada info sleeper bus yang full WiFi, tolong saya diinfoin, ya.

Raja Ampat: Antara Konservasi atau Tambang Nikel? Mari Kita Urai!

Facebook Comments Box