Berita
Beranda » Mustika » Mengenal Jenis-Jenis Plastik Yang Diklaim Ramah Lingkungan

Mengenal Jenis-Jenis Plastik Yang Diklaim Ramah Lingkungan

mustikatimes.com – Di tengah isu krisis sampah plastik yang kian masif, inovasi di bidang material terus bermunculan, salah satunya adalah plastik yang dapat terurai. Namun, tidak semua produk yang berlabel “ramah lingkungan” memiliki kemampuan yang sama dalam kembali ke alam. Memahami jenis-jenisnya menjadi langkah awal untuk mengelola sampah dengan lebih bijak.

Bioplastik, Plastik Asal Bahan Organik

Jenis ini merupakan solusi yang paling menjanjikan. Bioplastik dibuat dari bahan-bahan terbarukan seperti pati jagung, tebu, minyak nabati, atau ganggang. Karena berasal dari alam, plastik ini dapat kembali ke alam jika dibuang dengan benar.

  • PLA (Polylactic Acid): Terbuat dari pati jagung atau tebu. PLA sering digunakan untuk kemasan makanan dan botol. Meski dapat terurai, PLA membutuhkan fasilitas pengomposan industri dengan kondisi suhu dan kelembapan yang spesifik agar bisa hancur sepenuhnya, bukan hanya dibiarkan di tempat pembuangan sampah biasa.
  • PHA (Polyhydroxyalkanoates): Dibuat oleh mikroorganisme. PHA dinilai sebagai bioplastik yang sangat baik karena dapat terurai di berbagai lingkungan, termasuk tanah dan air.

Plastik Oxo-Degradable, Solusi yang Menyesatkan?

Berbeda dengan bioplastik, plastik jenis ini dibuat dari bahan dasar minyak bumi yang sama dengan plastik konvensional, namun ditambahkan aditif khusus. Aditif ini mempercepat proses pemecahan plastik menjadi serpihan-serpihan yang lebih kecil.

Kesempatan Berkarir: Mafia Es Teh Buka Lowongan Barista di Kaliwangan, Blora

Meski terlihat hancur, plastik oxo-degradable tidak benar-benar terurai secara biologis. Sebaliknya, ia hanya pecah menjadi mikroplastik yang tidak kasat mata dan justru lebih berbahaya karena mencemari tanah, laut, serta masuk ke dalam rantai makanan. Oleh karena itu, plastik jenis ini mulai dilarang di berbagai negara karena dianggap sebagai solusi yang menyesatkan.

Pentingnya Memahami Perbedaan: Biodegradable vs. Compostable

Sering kali kedua istilah ini dianggap sama, padahal maknanya berbeda.

  • Biodegradable (Dapat Terurai Hayati): Bahan dapat terurai oleh mikroorganisme, namun tidak ada jaminan waktu dan kondisi yang spesifik. Prosesnya bisa memakan waktu puluhan tahun.
  • Compostable (Dapat Dikomposkan): Bahan dapat terurai sepenuhnya menjadi kompos dalam waktu dan kondisi tertentu (misalnya, dalam 3 bulan di fasilitas komersial), tanpa meninggalkan residu beracun. Ini adalah standar yang jauh lebih ketat.

Inovasi dalam dunia plastik terus berkembang. Namun, penting bagi konsumen untuk cerdas dalam memilih dan membuang sampah. Memahami jenis plastik adalah langkah pertama menuju pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab.

Kesempatan Berkarir: Missya Beauty Clinic Buka Lowongan untuk Posisi Terapis

Artikel Terkait