Mustikatimes.com– Puisi Mazmur Dari Tanah Yang Dijual Demi Fiskal. Ditulis ditengah hembusan kabar pemkot Tangsel yang secara resmi bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Pandeglang dengan menjadikan Tegalongk, Kecamatan Keroncong sebagi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah dari Kota Tangerang Selatan.
Mazmur Dari Tanah Yang Dijual Demi Fiskal
Oleh: Riva F. Firdaus
Kami bukan kota,
kami lantai dari pesta tuan di kota,
tempat sisa disapu,
dan kami disuruh anggap itu restu.
Di balik angka laporan fiskal,
terbaring sikap Plato yang gagal.
Keadilan kini diukur tonase,
dan udara bersih
ditukar cuan dengan bahasa manis
investasi hijau.
Mereka sebut simbiosis,
kami tahu: ini kolonialis.
Hidup kami jadi tabel,
napas kami jadi modal.
Mereka tak baca Arendt,
tak paham Kant,
tapi piawai meneken surat
yang tak mereka baca dampaknya.
Yang hijau bukan daun
tapi lembaran dari bank.
Pidato ramah lingkungan,
kebijakan ramah limbah.
Ini bukan puisi,
ini dakwaan atas nalar yang dijual murah.
Dan jika kita diam,
mereka akan jual masa depan,
seperti mereka jual tanah ini
untuk ditimbuni sampah yang bukan kami.