mustikatimes.com- Dewa United menunjukkan ambisi besar menyambut musim baru. Klub berjuluk “Banten Warriors” ini bergerak agresif di bursa transfer, membidik sejumlah bintang Timnas Indonesia seperti Stefano Lilipaly dan Rafael Struick.
Mereka memiliki satu tujuan: membawa Dewa United berjaya di kompetisi Asia dan mengharumkan nama Indonesia. Berikut rangkuman ambisi Dewa United untuk berjaya di kancah Asia:
Filosofi Pelatih Jan Olde Riekerink Membuahkan Hasil Manis
Jan Olde Riekerink, pelatih asal Belanda, bukanlah nama baru bagi Dewa United. Ia telah memimpin tim sejak putaran kedua musim 2022-2023. Manajemen memilih Riekerink menggantikan Nil Maizar yang tampil kurang maksimal.
Pada musim perdananya, Riekerink menghadapi tugas berat untuk menyelamatkan “Deluxe Unicorn” dari zona degradasi. Sayangnya, Dewa United hanya finis di posisi ke-17. Beruntung, sistem degradasi Liga 1 musim itu dihapuskan setelah tragedi Kanjuruhan.
Meskipun demikian, manajemen Dewa United kembali mempercayai Riekerink untuk musim 2023-2024. Keputusan ini membuahkan hasil manis. Prestasi klub melejit. Dewa United tampil memukau dan berhasil finis di peringkat kelima Liga 1 reguler series.
Taktik Riekerink sempat mengalami penurunan di putaran pertama Liga 1 musim 2024-2025; Dewa United hanya menempati posisi ke-11 pada pekan ke-17. Namun, secara mengejutkan, Dewa United bangkit menjadi kuda hitam di putaran kedua. “Pasukan Banten” terbukti tangguh.
Mereka hanya menelan tiga kekalahan dari 17 pertandingan putaran kedua. Hasilnya, Dewa United sukses finis sebagai runner-up Liga 1 musim lalu. Prestasi ini membuat Riekerink terharu dan memuji kerja keras anak asuhnya.
“Tahun ini saya ingin kami berada di posisi yang lebih baik dari sebelumnya. Pada akhirnya kami finis di posisi kedua musim ini. Kami mampu mencapai target dan para pemain pantas mendapatkan apresiasi,” ujar Riekerink.
Keberhasilan Mengorbitkan Talenta Lokal untuk Dewa United
Kesuksesan Dewa United menembus papan atas Liga 1 tidak lepas dari peran penting Egy Maulana Vikri. Bersama Jan Olde Riekerink, penyerang berusia 24 tahun ini berhasil menemukan sentuhan magisnya. Egy mencetak 12 gol dan 7 assist.
Torehan ini menjadikannya pemain Indonesia tersubur di Liga 1 musim lalu. Ia juga menjadi top scorer kedua Dewa United setelah Alex Martins.
Performa gemilang Egy membuktikan kualitasnya masih sama. Sebelumnya, Egy banyak menerima kritik karena mengakhiri kariernya di Eropa, namun Riekerink membela pemainnya dengan pujian setinggi langit.
“Egy punya banyak kualitas dan itu tak bisa diajarkan. Timing dan decision making-nya sangat bagus. Harus diakui juga bahwa finishing Egy luar biasa. Dia bisa mencetak gol dari jarak 16 meter,” puji Riekerink.
Selain Egy, Jan Olde Riekerink juga berhasil menyulap permainan Ricky Kambuaya. Pemain asal Sorong ini menjelma menjadi mesin kreatif Dewa United. Ia menyumbang dua gol dan enam assist. Lonjakan performa ini muncul berkat keputusan Riekerink yang mengubah posisi Kambuaya.
Sang juru taktik memberinya kebebasan untuk tampil lebih maju sebagai gelandang serang. Peran tersebut membuat Kambuaya lebih menonjol dengan gocekan maut dan umpan akurat. Kemampuan ini tidak terlalu terlihat saat ia masih di Persib Bandung.
Melihat perkembangan Kambuaya yang begitu drastis, Riekerink langsung mengacungkan dua jempol. “Saya coba menempatkan Kambuaya pada posisi yang bukan tempatnya supaya lebih sering mengendalikan permainan. Dengan pengalamannya dia bisa tampil begitu baik,” tambah Riekerink.
Ambisi Dewa United Bersaing Langsung di Asia
Keberhasilan mengorbitkan talenta lokal membawa berkah lain bagi Dewa United. “Pasukan Banten Warriors” akan menjalani debut di kompetisi Asia musim depan. Dewa United akan bertarung di AFC Challenge League, kompetisi kasta ketiga AFC, di fase grup wilayah timur.
AFC secara mengejutkan mempromosikan Dewa United untuk mengisi kekosongan slot yang Korea Utara tinggalkan. Korea Utara tidak memiliki tim berlisensi AFC. Sebaliknya, Dewa United telah memegang izin untuk berkompetisi di level Asia. Dengan demikian, Dewa United tidak perlu mengikuti playoff kualifikasi turnamen.
Hal ini membuat Jan Olde Riekerink bersemangat untuk membawa Dewa United melaju jauh di kompetisi Asia.
“Klub ini usianya baru eksis 3 tahun. Setiap tahun kami membuat satu langkah lebih maju. Saya pikir musim depan kami akan menciptakan langkah baru. Ambisi kami tentu bakal lebih tinggi. Kami pastinya juga akan lebih kuat,” ungkap Riekerink.
Riekerink juga memiliki ambisi balas dendam agar tidak tampil loyo di kompetisi Asia seperti klub tanah air lainnya.
“Lolos ke kompetisi Asia tidak hanya bagus bagi Dewa United, tetapi juga baik untuk sepak bola Indonesia. Saat ini kita kehilangan satu tempat di Asia karena tim lain gagal,” lanjut Riekerink.
Tidak heran Riekerink berambisi menambah amunisi anyar berkualitas di bursa transfer. Pelatih berusia 62 tahun ini bahkan sudah menyodorkan rekomendasi pemain kepada manajemen tim.
Perkuat Skuad dengan Bintang Timnas Indonesia
Dewa United segera memulai pergerakan transfernya demi menyongsong kompetisi Asia musim depan. Salah satu upaya mereka adalah mengamankan jasa Stefano Lilipaly. Penggawa Timnas Indonesia ini dikabarkan segera cabut dari Borneo FC Samarinda.
Penyerang berusia 35 tahun ini bahkan diisukan sudah sepakat membela Dewa United musim depan. Dilansir dari Transfermarkt, kepindahan Lilipaly memiliki peluang sebesar 98%.
Jika berhasil, pemain kelahiran Arnhem ini akan menjadi tambahan penting bagi Jan Olde Riekerink. Lilipaly bisa beroperasi sebagai gelandang serang dan sayap kiri. Meskipun sudah cukup senior, ia masih mampu mencetak 6 gol dan 4 assist di Liga 1 musim lalu.
Selain Lilipaly, Dewa United juga dikabarkan semakin dekat dengan Wahyu Prasetyo. Bek asal Batang ini memang santer diisukan bakal cabut dari Malut United.
Tak cukup sampai di situ, “Tangsel Warriors” juga membidik sosok Rafael Struick. Bomber andalan Timnas Indonesia ini masih berstatus agen bebas setelah ia meninggalkan Brisbane Roar. Kedatangan Struick dinilai akan menambah variasi serangan Dewa United.
Pemain berusia 23 tahun ini dikenal punya mobilitas tinggi dan aktif menjemput bola. Ia bisa menjadi alternatif Alex Martins yang lebih sering menunggu di kotak penalti. Selain itu, Rafael Struick juga bisa menempati kedua sisi sayap. Transfermarkt melaporkan kepindahan Struick punya peluang 81% untuk terealisasi.
Kedatangan Struick diharapkan bisa menarik minat Nathan Tjoe-A-On. Namun, Nathan sendiri dikabarkan lebih dekat bergabung ke Persebaya Surabaya.
Itulah ulasan mengenai ambisi besar Dewa United untuk mengharumkan nama Indonesia di kompetisi Asia. Bagaimana pendapat Anda?
Akankah Dewa United mampu mewujudkan misi ini di bawah tangan dingin Jan Olde Riekerink? Sampaikan pendapat kamu di kolom komentar!
Komentar