Mustikatimes.com – Memasuki Juli 2025, komposisi daftar orang terkaya di Indonesia masih belum banyak berubah.
Nama Low Tuck Kwong tetap bertengger di posisi teratas versi Forbes, sementara Prajogo Pangestu semakin mendekat, memberi sinyal persaingan ketat di puncak kekayaan nasional.
Low, pendiri dan Presiden Direktur Bayan Resources, tercatat memiliki kekayaan senilai US$ 27,6 miliar atau setara sekitar Rp 446,8 triliun per 1 Juli 2025. Angka ini relatif stagnan dibanding sebulan sebelumnya, meski sempat menyentuh US$ 27,2 miliar di akhir Juni.
Di posisi kedua, Prajogo Pangestu, pendiri Barito Pacific, mulai menempel ketat. Kekayaannya naik signifikan menjadi US$ 26,0 miliar, melesat dari US$ 24,1 miliar yang tercatat awal Juni lalu. Dengan laju pertumbuhan tersebut, bukan tidak mungkin Prajogo merebut posisi teratas dalam waktu dekat.
Sementara itu, Hartono bersaudara Robert Budi dan Michael masih konsisten di peringkat ketiga dan keempat. Masing-masing memiliki kekayaan senilai US$ 22,0 miliar dan US$ 21,1 miliar, meskipun terlihat ada sedikit penurunan dari bulan sebelumnya.
Di urutan kelima, nama Sri Prakash Lohia dari Indorama Corporation tetap bertahan dengan kekayaan US$ 8,5 miliar. Dua nama dari sektor data center, yakni Otto Toto Sugiri dan Marina Budiman dari DCI Indonesia, juga masih berada di 10 besar sejak awal tahun.
Yang cukup mencuri perhatian adalah Agoes Projosasmito, Presiden Komisaris Amman Mineral. Ia naik ke peringkat ketujuh dengan kekayaan US$ 6,1 miliar, meningkat tajam dari US$ 4,8 miliar sebulan sebelumnya.
Berikut daftar lengkap 10 orang terkaya di Indonesia per 1 Juli 2025 versi Forbes:
1. Low Tuck Kwong – US$ 27,6 miliar
2. Prajogo Pangestu – US$ 26,0 miliar
3. Robert Budi Hartono – US$ 22,0 miliar
4. Michael Hartono – US$ 21,1 miliar
5. Sri Prakash Lohia – US$ 8,5 miliar
6. Otto Toto Sugiri – US$ 6,9 miliar
7. Agoes Projosasmito – US$ 6,1 miliar
8. Dato’ Sri Tahir – US$ 5,9 miliar
9. Marina Budiman – US$ 4,8 miliar
10. Dewi Kam – US$ 4,8 miliar
Meski wajah-wajah lama masih mendominasi, pergeseran posisi dalam daftar ini menunjukkan dinamika kekayaan yang terus berubah, dipengaruhi fluktuasi nilai aset, kinerja bisnis, hingga pasar global.
Kita tinggal menunggu, siapa yang akan merebut posisi puncak di bulan-bulan mendatang.